PENYULUHAN MANFAAT TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK PADA TINITUS/GANGGUAN PENDENGARAN OLEH MAHASISWA STIKES HANG TUAH SURABAYA DI LAKESLA

Foto Berita

PENYULUHAN MANFAAT TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK PADA TINITUS/GANGGUAN PENDENGARAN OLEH MAHASISWA STIKES HANG TUAH SURABAYA DI LAKESLA

Penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa Stikes Hang Tuah dan didampingi oleh Serka Thaukid sebagai pembimbing lapang, penyuluhan dilakukan pada pengunjung terapi oksigen hiperbarik dan keluarga dari pasien yang melakukan terapi oksigen hiperbarik. Tinitus adalah suatu gangguan pendengaran dengan keluhan perasaan mendengar bunyi tanpa rangsangan dari luar. Penyebab tinitus dalah kotoran yang ada di lubang telinga, infeksi telinga tengah dan telinga dalam, gangguan darah, tekanan darah yang tinggi atau rendah, dan keracunan obat. 

Tanda dan gejala tinitus adalah mudah marah, pusing, mual, mudah lelah, telinga berdengung terus-menerus. Pencegahan hindari suara-suara yang bising, gunakan pelindung telinga jika berada ditempat bising, makanlah makanan yang sehat dan rendah garam, dan minumlah vitamin yang berguna bagi syaraf untuk melakukan perbaikan seperti ginekogiloba vitamin A dan E. Manfaat terapi oksigen hiperbarik adalah meningkatkan metabolisme sel-sel darah dalam telinga sehingga mengurangi kehilangan pendengaran/tinitus. Berdasarkan jurnal CDK-210/ vol. 40 no. 11, th. 2013 oleh Stevani Novita, Natalia Yuwono mengatakan sebagai terapi tambahan dalam kasus tuli mendadak. Terapi ini memberikan oksigen 100% dengan tekanan lebih dari 1 ATA (atmosphere absolute). Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan oksigenasi koklea dan perilimfe, sehingga diharapkan dapat menghantarkan oksigen dengan tekanan parsial yang lebih tinggi ke jaringan, terutama koklea yang sangat peka terhadap keadaan iskemik.1,14 Terapi oksigen hiperbarik diperkirakan memiliki efek yang kompleks pada imunitas tubuh, transpor oksigen dan hemodinamik, peningkatkan respons normal pejamu terhadap infeksi dan iskemia, serta mengurangi hipoksia dan edema.1 Menurut guideline AAO-HNS, terapi oksigen hiperbarik sebaiknya dilakukan dalam 2 minggu hingga 3 bulan dari saat diagnosis tuli mendadak. Pasien usia muda memberikan respons lebih baik dibandingkan pasien yang lebih tua (usia bervariasi antara 50-60 tahun).